CERPEN ( Pagi Itu ... ) Karya.Ganjar


Pagi itu
 Berapa puluh surat yang aku tulis lalu aku kirim.
Namun semua sama sekali tak berbalas. Sempat aku lelah dan ingin menghentikan ini. Cuma rasa rindu yang sudah tak terbendung lagi, membuat aku mengurungkan itu. 
Sudah lama aku tak bertegur sapa dengan dia. Sekitar sepuluh tahun-an.

Terakhir aku bertatap muka kala aku dan dia berpamitan di depan gerbang sekolah. Dan itu pertemuan yang tak akan pernah terulang lagi. Karena seketika ia menghilang bak ditelan bumi. 
 Entah kenapa tiba-tiba rasa rindu mendera Aku dibuat bingung memikirkan dia, Hatiku diterjang kekangenan yang menjadi-jadi, rasa enggan mencari seketika berubah dengan rasa ingin menemui.
Segera aku memulai menulis lembaran demi lembaran surat yang aku tulis dengan bahasa yang indah dan menyentuh. Berharap secepat kilat ia akan membalas surat-suratku.         Seminggu ku tunggu sebulan ku nanti. Yang aku harap tak kunjung menghampiri.
Dan di suatu pagi, pintu rumahku diketuk oleh seseorang. Aku beranjak dari kursi lalu aku buka pintu itu. Dan seorang perempuan yang selama ini aku harap berada di hadapanku.



Purwakarta, 18 Oktober 2017
Penulis


Ganjar

0 Response to "CERPEN ( Pagi Itu ... ) Karya.Ganjar"

Post a Comment