FILSUF TANGGAL TUA (By.Indra Nugraha)

FILSUF TANGGAL TUA

Gambar terkait
sumber: https://flp.or.id/di-hadap-mu/

Tatkala tanggal semakin tua
pegawai rendahan seperti saya
mendadak jadi filsuf
memikirkan banyak hal
terutama tentang misteri besar:
mengapa gaji tak betah lama-lama di dalam rekening?
mungkinkah rekening adalah zona nyaman
sehingga gaji yang makin dewasa usianya itu
ingin segera meninggalkan zona yang katanya
bisa membuat kita mandek dalam berkembang?

Beberapa dari kita mendadak jadi Diogenes dari Sinope yang antikemapanan
yang sengaja ingin menjadi orang paling menderita dalam sejarah peradaban
dengan sedikit variasi atas yang pernah ia lakukan:
tentu Filsuf Yunani kuno itu belum kenal mie instan.

Menyeruput kuah bertaburan bumbu koya
kita memikirkan hari depan:
apa cincin kawin itu kita tukar saja dengan beras?
bukankah menghindarkan kekasih dari busung lapar
lebih pantas disebut tanda cinta
ketimbang logam yang melingkar di jemarinya?

Astaga, diri seolah menemukan teori muktahir
bawasanya lapar dan kemiskinan mampu
melahirkan khazanah pemikiran baru!
Ide-ide brilian nampaknya selalu lahir
dari pemikir yang mengesampingkan makan
atau memang tak punya apa-apa lagi untuk dimakan
seperti Sir Isaac Newton yang ketiban apel saat leyeh-leyeh kelaparan
sehingga menemukan teori gravitasi
seperti Albert Einstein yang menemukan E=mc2
saat membayangkan pilus atau kacang atom.

Pemenang pun nampaknya begitu
buktinya anakku
saat dia main game dan ibunya menyuruhnya makan
dia selalu berteriak:
“Ntar dulu, Ma! Nanggung! Ntar kalah nih!”
Setelah menang, dia baru makan dengan lahapnya
seolah kemenangan itu adalah buah dari kelaparan.

Maka, tak usahlah kita melulu merencanakan makan apa
cobalah sekali-kali kita berencana untuk lapar dan dahaga
meski sebenarnya setiap tanggal tua
mereka memang selalu datang tanpa suatu rencana
atau jika ingin lebih religius
ya kita niatkan saja ini sebagai puasa.

Purwakarta, 18 Mei 2018
Indra Nugraha

0 Response to "FILSUF TANGGAL TUA (By.Indra Nugraha)"

Post a Comment