Multi Culture Merupakan Upaya Menuju Pembubaran Identitas Bangsa

Catatan-ku..

Multi Culture Merupakan Upaya Menuju Pembubaran Identitas Bangsa
(Oleh : Indra Nugraha) 

   
          
         

Sampurasun..

Salam sejahtera untuk kita semua. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai "multi culture merupakan upaya menuju pembubaran identitas Bangsa". Sebetulnya, artikel ini dibuat untuk membahas pokok problematik yang sedang menimpa Bangsa kita. Ya, saya berharap artikel ini dapat menjadi stimulus untuk para sahabat agar dapat mempertahankan serta, meningkatkan jati diri Bangsa Indonesia. Jean Paul Sartre, seorang filsuf kontemporer dan penulis asal Perancis. Ia adalah tokoh yang mengembangkan aliran eksistensialisme. Dalam hal kebudayaan terutama pada aspek multi culture, menurut Sartre "Kita terbiasa dengan budaya keseragaman. di sekolah-sekolahan semua siswa diwajibkan untuk menggunakan seragam. satu biru semuanya harus biru, satu merah semuanya harus merah, akhirnya manusia itu tidak lagi unik, budaya keseragaman sejatinya membunuh keunikan manusia itu sendiri hal ini, berakibat juga pada kebebasan manusia itu sendiri. dengan budaya keseragaman manusia tidak lagi bebas untuk menentukan jati dirinya sendiri, disinilah kebebasan manusia menjadi terancam." Saya rasa apa yang di kemukakan Sartre ini, tidak jauh berbeda dengan pendapat leluhur dimasa lalu jauh sebelum munculnya Jean Paul Sartre. Yakni "Ciri Sabumi, Cara Sadesa" begitupun dengan Q.S. Al-Hujurat : 13 "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." Dari beberapa sumber yang sudah dijelaskan tadi, saya rasa ada kesamaan nilai. Dimana, hanya segi bahasa dan redaksi kata saja yang berbeda. Namun, secara esensi memiliki tujuan yang sama yaitu mnguatkan suatu identitas. Karena sejarah mencatat tidak ada suatu peradaban yang memiliki ciri khas sama / seragam, setiap negara memiliki karakternya tersendiri yang kelak ciri / karakter ini disebut sebagai identitas. Indonesia adalah negara yang bersifat to cratores (keluasan karakter). Artinya, keseragaman itu tidak menyamakan objek lain untuk menjadi sama. Jika keseragaman dipahami sebagai kesetaraan / kesamaan maka, wajar apabila kita hidup di bawah kendali sistem plagiat / karakterisasi. Disini kita dapat menyimpulkan bahwa multi culture adalah karya hasil konspirasi yang ditujukan untuk menghacurkan pola prinsipil kemanusiaan. Implikasi dari keberadaan multi culture begitu sangat terasa di bumi pertiwi dimana, psiokarakter bangsa mengalami banyak degradasi pemahaman nilai yang mengakibatkan kita tidak mengenali isi dari bangsa itu sendiri. Kita bisa melihat, dimana Pancasila hanya dianggap tak ubahnya coretan-coretan yang ada di dinding. Selain itu berkurangnya calon bibit unggul yang diharapkan mampu memajukan negerinya kelak. Dalam hal ini saya memiliki perspektif bahwa harus ada keseriusan dalam menata negeri ini, dan ketegasan dalam menentukan sikap sebelum memberlakukan setiap kebijak-kebijakan publik jika tidak mau dasar hukum negara merevisi dirinya secara alamiyah atau, mati terbunuh.

Demikian sekelumit ini disampaikan semoga, bermanfaat..

Mugia Rahayu Sagung _/|\_

0 Response to "Multi Culture Merupakan Upaya Menuju Pembubaran Identitas Bangsa"

Post a Comment